Shortcut Untuk Mempermudah Interaksi Dengan Windows

Dengan mengenal shortcut sistem operasi Windows, ternyata dapat mempermudah dan mempercepat proses kerja Anda di komputer hingga 2 - 5 kali lipat. Tidak percaya? Buktikan sendiri...

Contoh yang sering kita pakai adalah Ctrl+C (Copy) dan Ctrl+V (Paste), jelas akan menfungsikan tangan kiri yang kadang diam tidak bekerja, dimana ketika tangan kanan berinteraksi dengan Mouse. Nah banyak tombol shortcut lagi yang bisa banyak membantu Anda bekerja lebih cepat dan efisien, berikut beberapa di antaranya:

Microsoft Natural Keyboard keys

    * Windows Logo: Start menu
    * Windows Logo+R: Run dialog box
    * Windows Logo+M: Minimize all
    * SHIFT+Windows Logo+M: Undo minimize all
    * Windows Logo+F1: Help
    * Windows Logo+E: Windows Explorer
    * Windows Logo+F: Find files or folders
    * Windows Logo+D: Minimizes all open windows and displays the desktop
    * CTRL+Windows Logo+F: Find computer
    * CTRL+Windows Logo+TAB: Moves focus from Start, to the Quick Launch toolbar, to the system tray (use RIGHT ARROW or LEFT ARROW to move focus to items on the Quick Launch toolbar and the system tray)
    * Windows Logo+TAB: Cycle through taskbar buttons
    * Windows Logo+Break: System Properties dialog box
    * Application key: Displays a shortcut menu for the selected item

Microsoft Natural Keyboard with IntelliType software installed

    * Windows Logo+L: Log off Windows
    * Windows Logo+P: Starts Print Manager
    * Windows Logo+C: Opens Control Panel
    * Windows Logo+V: Starts Clipboard
    * Windows Logo+K: Opens Keyboard Properties dialog box
    * Windows Logo+I: Opens Mouse Properties dialog box
    * Windows Logo+A: Starts Accessibility Options (if installed)
    * Windows Logo+SPACEBAR: Displays the list of Microsoft IntelliType shortcut keys
    * Windows Logo+S: Toggles CAPS LOCK on and off

General keyboard-only commands

    * F1: Starts Windows Help
    * F10: Activates menu bar options
    * SHIFT+F10 Opens a shortcut menu for the selected item (this is the same as right-clicking an object
    * CTRL+ESC: Opens the Start menu (use the ARROW keys to select an item)
    * CTRL+ESC or ESC: Selects the Start button (press TAB to select the taskbar, or press SHIFT+F10 for a context menu)
    * CTRL+SHIFT+ESC: Opens Windows Task Manager
    * ALT+DOWN ARROW: Opens a drop-down list box
    * ALT+TAB: Switch to another running program (hold down the ALT key and then press the TAB key to view the task-switching window)
    * SHIFT: Press and hold down the SHIFT key while you insert a CD-ROM to bypass the automatic-run feature
    * ALT+SPACE: Displays the main window's System menu (from the System menu, you can restore, move, resize, minimize, maximize, or close the window)
    * ALT+- (ALT+hyphen): Displays the Multiple Document Interface (MDI) child window's System menu (from the MDI child window's System menu, you can restore, move, resize, minimize, maximize, or close the child window)
    * CTRL+TAB: Switch to the next child window of a Multiple Document Interface (MDI) program
    * ALT+underlined letter in menu: Opens the menu
    * ALT+F4: Closes the current window
    * CTRL+F4: Closes the current Multiple Document Interface (MDI) window
    * ALT+F6: Switch between multiple windows in the same program (for example, when the Notepad Find dialog box is displayed, ALT+F6 switches between the Find dialog box and the main Notepad window)

Mouse click/keyboard modifier combinations for shell objects

    * SHIFT+right click: Displays a shortcut menu containing alternative commands
    * SHIFT+double click: Runs the alternate default command (the second item on the menu)
    * ALT+double click: Displays properties
    * SHIFT+DELETE: Deletes an item immediately without placing it in the Recycle Bin

General folder/shortcut control

    * F4: Selects the Go To A Different Folder box and moves down the entries in the box (if the toolbar is active in Windows Explorer)
    * F5: Refreshes the current window.
    * F6: Moves among panes in Windows Explorer
    * CTRL+G: Opens the Go To Folder tool (in Windows 95 Windows Explorer only)
    * CTRL+Z: Undo the last command
    * CTRL+A: Select all the items in the current window
    * BACKSPACE: Switch to the parent folder
    * SHIFT+click+Close button: For folders, close the current folder plus all parent folders

Shell objects and general folder/Windows Explorer shortcuts
For a selected object:

    * F2: Rename object
    * F3: Find all files
    * CTRL+X: Cut
    * CTRL+C: Copy
    * CTRL+V: Paste
    * SHIFT+DELETE: Delete selection immediately, without moving the item to the Recycle Bin
    * ALT+ENTER: Open the properties for the selected object

To copy a file
Press and hold down the CTRL key while you drag the file to another folder.
To create a shortcut
Press and hold down CTRL+SHIFT while you drag a file to the desktop or a folder.
Windows program key combinations

    * CTRL+C: Copy
    * CTRL+X: Cut
    * CTRL+V: Paste
    * CTRL+Z: Undo
    * CTRL+B: Bold
    * CTRL+U: Underline
    * CTRL+I: Italic

Windows system key combinations

    * F1: Help
    * CTRL+ESC: Open Start menu
    * ALT+TAB: Switch between open programs
    * ALT+F4: Quit program
    * SHIFT+DELETE: Delete item permanently
    * Windows Logo+L: Lock the computer (without using CTRL+ALT+DELETE)


Sumber: Microsoft

Beberapa Tips Atasi Masalah Umum Pada Komputer Anda

PC Anda tidak mau beraksi sama sekali? Harddisk tidak terdeteksi, drive optik yang terasa lambat, monitor yang tidak optimal tampilannya, atau router yang terlalu sering hang? Jangan panik, cari solusinya di sini!

Sesekali hal ini dapat saja terjadi. Tiba-tiba PC berulah, dan tidak dapat terselesaikan dengan mudah. Meskipun Anda sudah membaca berbagai panduan troubleshooting pada manual yang tersedia. Dan hal ini bisa juga terjadi pada Anda.

Tidak memandang situasi dan kondisi, sebuah sistem dapat berulah. Bisa saja sesaat setelah Anda melakukan update driver. Ataupun setelah melakukan penambahan perangkat tambahan pada sistem Anda. Ataupun terjadi secara tiba-tiba, tanpa peringatan ataupun pemberitahuan sebelumnya.

Dan ulasan kali ini akan membahas hal-hal tersebut di atas. Usah gelisah dan tidak perlu panik menghadapinya.

Duduk tenang, dan ikuti saja pembahasan kali ini. Semoga salah satu di antaranya adalah jawaban dari masalah yang Anda hadapi dengan PC kesayangan Anda.

Terbaru, Tidak Berarti Bebas Bug
Tidak selamanya teknologi terbaru memberikan yang terbaik untuk penggunanya. Bahkan beberapa kali kami menyaksikan sendiri, produk yang mengusung teknologi terbaru, pada batch awal juga disertai dengan perbagai masalah yang cukup memusingkan.

Sebagai contoh, motherboard dengan chipset terbaru. Inilah beberapa kasus yang sering dirasakan para anggota lab PC Media. Perlu diadakan beberapa riset skala kecil, untuk dapat menjalankan serangkaian tes dengan sempurna. Mulai dari sesekali mencari update BIOS, update driver ataupun sekadar manual ter-update dari produk yang bersangkutan.

Contoh lain adalah untuk pengujian video card. Dengan makin tajamnya persaingan ATi Radeon dan nVidia, membuat berbagai produk dengan chipset terbaru, terus berdatangan ke lab kami. Yang akhirnya memerlukan solusi patch software pengujian. Untuk dapat menjalankannya.

Lalu, bagaimana dengan yang terjadi di dalam dunia nyata? Pada penggunaan sehari-hari Anda dengan PC

Langkah Pembukaan
Seperti pada catur, langkah pertama akan sangat menentukan. Begitu juga dalam memecahkan masalah yang terjadi dengan PC Anda.

Pada sub bahasan ini, akan berisi tentang langkah terpenting dalam mencoba menyelesaikan masalah dengan PC Anda. Yang terpenting adalah mencoba mengetahui, apa yang menyebabkan PC Anda berulah. Perubahan terakhir apa yang terjadi pada PC?

Hal ini sangat penting untuk diketahui secara pasti. Mengingat, hal ini akan sangat memudahkan penyelesaian yang harus dilakukan. Disesuaikan dengan kemungkinan masalah yang terjadi. Dari sini, memungkinkan untuk mempersempit kemungkinan masalah yang terjadi dengan PC Anda.

01. PC Tidak Bereaksi, Saat Tombol Power Ditekan.
Permasalahan: Anda menekan tombol power untuk mengaktifkan PC Anda, namun PC tidak menunjukkan tandatanda kehidupan. Apa yang terjadi?

Solusi: Jika hal ini terjadi pada PC Anda, ada beberapa kemungkinan yang harus diperiksa satu per satu secara bertahap.

Langkah 1: Periksa semua jaringan listrik, dari outlet AC sampai ke PSU (power supply unit) PC Anda. Apakah sudah terpasang dengan sempurna. Mulai dari memastikan switch PSU dalam posisi ON, ataupun sekiranya Anda menggunakan UPS (uniterruptable power supply) dan/atau stabilizer AVR (automated voltage regulator). Pastikan semua dalam posisi ON dan dalam keadaan berfungsi dengan baik.

Langkah 2: Jika hal tersebut bukan penyebabnya, maka kemungkinan berikutnya baru pada PC Anda. Pastikan semua kabel (terutama kabel power) dan komponen terpasang dengan baik. Caranya dengan mebuka casing, kemudian menekan-nekan kembali komponen dan konektor kabel yang ada. Adakalanya hal ini disebabkan karena konektor yang tidak terhubung dengan sempurna. Perhatikan juga ATX 12V, yang dapat ditemukan pada kebanyakan motherboard empat tahun belakangan ini. Motherboard tidak akan beraksi, tanpa catuan daya dari konektor ini.

Langkah 3: Ini akan cukup merepotkan. Lakukan pengecekan perangkat utama satu persatu. Yang dimaksud adalah CPU dan motherboard. Pastikan keduanya masih berfungsi dengan baik. Sebab katakanlah jika CPU rusak, sistem tidak akan menyala sama sekali. Demikian juga jika motherboard rusak. Terutama untuk urusan catu dayanya (MOSFET, jalur daya pada PCB dan seterusnya). Ini juga akan menyebabkan PC tidak akan bereaksi sama sekali.

02. Fan, Harddisk Terdengar Putarannya, namun Layar Monitor Tetap Gelap.
Permasalahan: PC bereaksi. Terdengar bunyi putaran kipas, dan tanda-tanda kehidupan lain dari harddisk, drive optik dan lain-lain. Namun, monitor tetap gelap.

Solusi: Fiuhh...setidaknya ini sedikit lebih baik dari masalah nomor 1. Untuk masalah ini, sebaiknya mengandalkan tanda yang diberikan POST BIOS. Pastikan speaker casing terpasang baik, sehingga Anda dapat mendengarkan POST berupa kombinasi bunyi beep yang pasti tersedia pada kebanyakan motherboard. Atau pada beberapa motherboard keluaran terbaru, juga tersedia buzzer yang terintegrasi pada motherboard.

Lebih mudah lagi jika motherboard disertai display BIOS POST code berupa dua seven segment LED, yang akan menampilkan kode hexagesimal. Sekiranya Anda tidak tahu arti dari kode tersebut (baik suara ataupun cahaya) atau bahkan kehilangan buku manual, sekali lagi tidak perlu panik. Anda dapat coba membuka situs Bios Central (http://www.bioscentral.com).

Harddisk
Menyimpan berbagai dokumen, lagu-lagu kesayangan format MP3, instalasi game 3D (yang ukurannya hingga satuan gigabyte), beberapa, bahkan mengumpulkan video download berformat DivX, atau master video digital hasil transfer dari handycam. Tidaklah aneh jika harddisk dengan cepat penuh. Menambah harddisk pun, ternyata tidak
terlepas dari beberapa masalah yang mungkin saja timbul.

03. Sistem Tidak Mengenali Harddisk Baru.
Permasalahan: Harddisk baru yang terpasang, tidak terdeteksi baik pada Windows maupun BIOS sekalipun.

Solusi: Intinya memasang dan mengonfigurasikan harddisk dengan benar. Harddisk bukan termasuk komponen yang sulit dalam proses instalasi. Namun, ada beberapa langkah yang harus dipastikan sudah dilakukan, saat memasang harddisk.

Langkah 1: Pastikan harddisk sudah mendapatkan catudaya dari PSU. Kesalahan sepele seperti ini bisa saja terjadi. Mengingat letak harddisk yang biasanya di bagian depan casing. Terkadang Anda menghubungkannya dengan cabang power dari fan, yang tidak mendapatkan pasokan daya dari PSU. Hal ini bisa juga diakibatkan minimnya jumlah konektor daya dari PSU.

Langkah 2: Pastikan setting master dan slave harddisk tepat seperti yang diinginkan. Atau jika Anda ingin memanfaatkan konfigurasi pada cable select, pastikan menggunakan konfigurasi tersebut pada kedua harddisk, lama dan baru Anda.

Langkah 3: Jika Anda menginginkan memanfaatkan konfigurasi cable select, perhatikan pemasangan kabel IDE pada harddisk. Beberapa kabel terbaru, sudah memberikan tanda khusus, untuk membantu menentukan konektor mana yang akan dianggap sebagai master, dan konektor mana yang akan dianggap sebagai slave. Jika tidak tersedia, cara paling mudah adalah dengan aturan dasar berikut. Konektor yang terletak diujung diperuntukkan sebagai master. Sedangkan konektor di tengah, akan dianggap sebagai slave.

Langkah 4: Jika itu semua belum dapat menyelesaikan masalah, maka alternatif jawabannya ada pada setting BIOS. Pada pilihan utama Integrated Peripheral, biasanya terdapat pilihan untuk IDE controller. Di sini juga terdapat pilihan untuk setting controller harddisk SATA. Sekiranya Anda mengalami masalah serupa, saat ingin menambahkan harddisk baru ber-interface SATA. Khusus untuk harddisk SATA dan Windows, jangan lupa untuk menginstalasi driver yang biasanya disertakan oleh produsen motherboard. Atau updatenya, tergantung chipset motherboard yang digunakannya.

04. Harddisk Terdeteksi, namun Tidak Dapat Dioperasikan.
Permasalahan: BIOS mendeteksi keberadaan harddisk. Namun tidak demikian dengan Windows, bahkan DOS.

Solusi: Ini bukan permasalahan besar. Yang perlu dilakukan adalah membuat partisi, dan kemudian memformat harddisk baru tersebut. Karena harddisk yang baru tersebut belum terformat dalam sebuah file system yang dapat dikenali Windows ataupun DOS. Ada beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan dengan harddisk baru tersebut.

Kemungkinan 1: Sekiranya Anda menginginkan menginstalasi harddisk baru tersebut dengan operating system Windows 9x, maka diperlukan sedikit pengetahuan dasar tentang perintah FDISK. Untuk yang satu ini, kami sangat menyarankan untuk memanfaatkan perintah yang satu ini dengan didampingi rekan Anda yang sudah berpengalaman.

Kemungkinan 2: Jika Anda ingin menginstalnya dengan Windows 2000/XP ataupun beberapa distro Linux terbaru sekarang ini, Anda tidak usah pusing lagi berhadapan dengan perintah FDISK. Mereka menyediakan pilihan pada saat proses instalasinya. Tinggal mengikuti langkah dan pilihan yang diberikan. Setidaknya akan lebih mudah dibandingkan menggunakan perintah FDISK untuk kebanyakan orang.

Kemungkinan 3: Jika harddisk baru tersebut akan dimanfaatkan sebagai harddisk tambahan untuk penyimpanan data, hal ini akan lebih mudah. Misalnya selama ini Anda sudah menggunakan operating system Windows XP. Dengan mengguna kan user yang memiliki administrator rights Anda dapat melakukan hal berikut ini.

Cukup dengan masuk ke Disk Management. Salah satunya dengan cara klik kanan pada My Computer, pilih Manage.

Perhatikan kolom bagian kiri. Kemudian pada Storage, pilih Disk Management. Dari sini Anda dapat melihat dan mengatur harddisk baru Anda dengan lebih mudah.

Catatan: Berhati-hatilah saat menggunakan fasilitas yang tersedia pada Disk Management. Jangan sampai salah memilih harddisk. Karena data yang di dalam harddisk ataupun partisi dapat hilang. Demikian juga saat menggunakan FDISK ataupun fungsi serupa yang tersedia pada proses instalasi operating system.

05. Instalasi Harddisk Baru Ekstra Besar.
Permasalahan: Harddisk 200 GB tidak terdeteksi baik di BIOS, apalagi Windows. Padahal, langkah pada tip ke 03 dan 04 sudah dijalankan semua.

Solusi: Seiring dengan waktu dan kemajuan teknologi yang ada, maka produk massal harddisk berukuran besar sudah tersedia di pasar. Dengan harga yang terbilang terjangkau. Inti masalah ada pada penggunaan metoda LBA (Logical Block Addressing) yang digunakan. Permasalahan untuk hal di atas, biasanya disebabkan karena harddisk berukuran di atas 137 GB, menggunakan metoda LBA 48 bit.

Untuk itu, yang pertama perlu dilakukan adalah memastikan apakah BIOS yang digunakan, sudah mendukung LBA 48 bit. Sebagai contoh di sini adalah dengan menggunakan 48-bit LBA Test Program untuk Intel Application Accelerator (http://support.intel.com/support/chipsets/iaa/sb/CS-009302.htm). Cukup dengan menjalankan aplikasi sederhana 48lbachk.exe pada sistem.

Jika ternyata BIOS belum mendukung, maka diperlukan update BIOS. Perhatikan readme yang tersedia pada update BIOS. Pastikan update yang akan digunakan, dapat menyelesaikan masalah kompatibilitas harddisk LBA 48 bit.

Drive Optik
Perangkat yang satu ini mungkin sudah lama dijadikan andalan untuk urusan storage. Berikut mungkin beberapa masalah yang dapat terjadi.

06. Software Burner Tidak Berfungsi pada Drive Optik Baru.

Permasalahan: Misalnya, Anda terpaksa mengucapkan selamat tinggal pada CDRW drive lama. Dan menggantinya dengan sebuah drive burner baru. Namun Anda baru menyadari, bahwa software burner Nero andalan, tidak dapat digunakan dengan drive baru. Mengapa demikian?

Solusi: Pada awal masa jaya CD-RW drive, kebanyakan paket penjualan disertai dengan software burner. Namun, sekarang juga banyak beredar drive optik yang tidak disertai dengan software burner.

Perlu diketahui, lisensi yang diberikan OEM untuk paket penjualan. Dan dikhususkan untuk produk yang dibundle. Dan Nero memiliki proteksi, sehingga hanya dapat dimanfaatkan khusus untuk drive tersebut. Untuk terus memanfaatkannya dengan drive burner baru, cara yang paling minim biaya adalah dengan meng-upgradenya. enggunakan Nero 6 Reloaded Upgrade Downloadable Serial Number (www.nero.com, seharga US$39,99). Ini lebih murah dibanding versi lengkapnya.

07. Kecepatan Write Tidak Secepat yang Dijanjikan.
Permasalahan: Spesifikasi memang tidak menjanjikan 100% sesuai dengan kenyataan yang ada. Namun jika diperlukan waktu write hingga dua kali ataupun lebih waktu yang dijanjikan, tentu ada sesuatu yang salah. Apa penyebabnya?

Solusi: Ini mungkin tidak akan begitu banyak terasa, bahkan untuk CD-RW drive yang tercepat sekalipun. Namun, jika sudah beralih ke DVD burner drive, perbedaannya akan sangat terasa. Bisa-bisa dibutuhkan waktu lebih dari 1 jam untuk menyelesaikan menulis data pada media DVD berkapasitas 4,7 GB.

Yang perlu dipastikan adalah, baik harddisk ataupun drive optik yang digunakan, sudah bekerja pada mode Ultra DMA (Direct Memory Access).

Cara mengeceknya, pada Windows XP dengan memperhatikan Device Manager. Buka pada tree IDE controller. Dan lihat pada tab Advanced Setting. Perhatikan pada bagian Current Transfer Mode. Periksa pada masing-masing IDE controller di mana harddisk maupun drive optic terpasang.

VGA dan Display
Keduanya memang diperuntukkan untuk memanjakan mata penggunanya. Dengan VGA yang lebih bertenaga, Anda akan mendapatkan frame rate yang lebih baik. Sedangkan dengan display yang lebih baik, Anda akan mendapatkan resolusi dan refresh rate yang tidak melelahkan mata. Namun, bukan berarti keduanya bebas dari masalah.

08. Driver Video Card Tidak Terinstalasi dengan Sempurna.

Permasalahan: Kelihatannya proses instalasi driver berjalan sempurna. Namun setelah sistem restart, ada peringatan box error: “cli.exe Application Error. The application failed to initialize properly (0xc0000135). Click OK to terminate the application.” Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?

Solusi: Beberapa pengguna video card dengan chipset VPU ATi Radeon pernah merasakannya. Apalagi jika pernah mengupdate driver dan aplikasi pendukungnya dengan menggunakan ATi Catalyst. Sebagai informasi, ATi Catalyst yang ditujukan khusus untuk operating system Windows ini, dibuat dengan menggunakan Microsoft .NET Framework SDK.

Operating system perlu ditambahkan dengan instalasi Microsoft .NET Framework. Yang sekarang sudah tersedia adalah untuk versi 1.1.

Ini akan berguna sekiranya Anda juga akan menginstal aplikasi yang dibuat dengan memanfaatkan Microsoft .NET Framework SDK. Untuk mengatasi semua masalah, yang menyebabkan munculnya window pop up serupa.

09. Menghindari Pesan Kesalahan Saat Instalasi Update Driver VGA.
Permasalahan: Bagaimana sebaiknya melakukan update driver VGA. Karena pada beberapa kasus, sering terjadi muncul pesan kesalahan.

Solusi: Memang tidak ada perintah khusus yang disertakan pada file instaler update driver VGA, yang menyarankan untuk melakukan uninstall dari driver lama yang sebelumnya ter-install. Namun, ada baiknya Anda melakukan pembersihan operating system Anda dari driver lama yang pernah ada. Sebelum menginstalasinya dengan update terbaru yang diinginkan.

Untuk para pengguna VGA dengan chipset ATi Radeon, Anda dapat dengan mudah melakukan proses uninstall driver lama, beserta beberapa aplikasi pendukungnya. Karena ATI juga sudah menyertakan ATi CATALYST Uninstaller, yang otomatis disertakan saat proses instalasi driver ATI CATALYST.

Untuk yang lain, perlu trik tersendiri. Cukup banyak alternatif untuk membersihkan driver-driver lama. Anda dapat memanfaatkan Driver Cleaner, yang sekarang sudah tersedia Driver Cleaner 3.3, atau variannya Professional Edition (www.drivercleaner.net).

10. Memperbaiki Tampilan pada Monitor.
Permasalahan: Anda sudah memilih monitor terbaik. Katakanlah sebuah Monitor TFT-LCD, atau “sekadar” monitor CRT merk terkemuka, yang sering memenangkan review hardware. Namun tampilan yang dihasilkan tidak memuaskan. Apa yang harus dilakukan?
Solusi: Sehebat apapun setiap perangkat, tidak akan optimal tanpa konfigurasi yang optimal. Begitu juga untuk monitor.

Kebanyakan monitor LCD memiliki tombol khusus AUTO (atau sejenis), untuk konfigurasi secara otomatis. Sesuai dengan data yang dikomunikasikan antara monitor dengan video card dengan DDC. Namun kadang tidak sempurna. Kebanyakan gangguan moire masih terasa. Anda dapat menggunakan Monitor Test, dan mencoba mengalibrasikan hingga gangguan moire minim.

Untuk monitor CRT, kebanyakan pada masalah tingkat contrast dan brightness. Contrast akan mengatur kekuatan cahaya monitor. Tapi jika berlebihan akan melelahkan mata. Brightness akan memperterang. Namun jika terlalu tinggi, akan kehilangan black level. Dan pada beberapa kasus juga akan mengganggu tampilan fokus monitor.

Networking
Koneksi Internet DSL memang menawarkan kecepatan yang terbilang memuaskan. Harga penawaran paketnya beragam, dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Namun, masalah pun juga tidak terlepas darinya. Dan bukan hal yang mudah untuk membuat sebuah Internet connection yang bebas dari masalah.

11. Router Hang, dan Perlu Direstart.

Permasalahan: Awalnya, saat instalasi router, hal ini tidak pernah terjadi. Namun belakangan ini, sering kali router hang dan perlu di-restart untuk mendapat koneksi Internet pada PC yang terhubung dengan router.

Solusi: Bahkan dengan konfigurasi terbaik sekalipun, router tetap saja bisa mengalami hang. Biasanya hal ini disebabkan terlalu banyak permintaan koneksi pada waktu yang bersamaan. Dan selama ini, satu-satunya cara mengatasinya adalah dengan restart router (mematikannya dan kemudian menghidupkannya kembali).

Langkah 1: Sekiranya produsen router telah menyediakan update firmware, Anda bisa mencobanya untuk mengupdate firmware untuk memperbaiki proses routing dan mencegah crash pada router.

Langkah 2: Anda dapat melakukan tindakan pencegahan. Hal semacam ini juga bisa disebabkan karena virus, juga spyware yang menyerang PC. Jalankan antivirus dan antispyware yang telah ter-update, untuk mengecek masing-masing PC.

Langkah 3: Perhatikan aplikasi yang terinstal pada tiap PC client router tersebut. Terutama beberapa aplikasi file sharing Peer to Peer (P2P). Aplikasi semacam ini juga dapat menyebabkan hal tersebut. Jika tidak dikonfigurasikan dengan baik, software P2P bisa saja membuka sharring permission-nya, sehingga jika request terlalu banyak otomatis akan membebani kerja router Anda.

12. Koneksi dengan Wi-Fi Kadang Terputus.
Permasalahan: Koneksi network dengan menggunakan Wi-Fi, sesekali terputus secara tiba-tiba. Tanpa sebab yang jelas. Hal ini sesekali terjadi pada notebook Centrino yang sudah dilengkapi dengan koneksi Wi-Fi.

Solusi: Biasanya ini disebabkan karena power saving mode. Notebook Centrino secara default membuat fungsi ini enable dengan maksud untuk menghemat konsumsi baterai. Cara paling mudah adalah dengan menggunakan aplikasi Intel PROSet (jika tersedia).

Atau melalui properties pada device WI-Fi ethernet, pada Network Connections. Kemudian pilih Configure. Pada tab Adcanced, terdapat setting untuk mengoptimalkan konsumsi daya. Ad Hoc Transmit Power, berpengaruh dengan jarak jangkau. Sedangkan Power Management, akan menyesuaikan dengan kondisi baterai, dan waktu idle notebook. Dan secara otomatis akan menurunkan konsumsi listrik dari baterai.

Hal ini, yang kemungkinan menyebabkan koneksi Wi-Fi terputus. Jadi ada dua alternatif yang dapat dilakukan.

Pilihan 1: Setting posisi maksimal untuk kedua fungsi ini. Apalagi jika Anda tidak khawatir dengan kapasitas baterai yang tersisa. Karena tersedia tombol shortcut untuk langsung mematikan fungsi Wi-Fi di kebanyakan notebook Centrino.

Pilihan 2: Sesuaikan dengan gaya penggunaan notebook Anda. Pelajari waktu idle penggunaan notebook. Dan mencobanya sesuai dengan kebiasaan penggunaan sehari-hari. Tentunya Anda tidak ingin koneksi Wi-Fi Anda tiba-tiba terputus karena waktu idle 5 menit telah terlewati. Padahal Anda hanya meninggalkan notebook Anda, untuk sekadar ke WC ataupun membuat secangkir kopi hangat.

Sumber: PC Media




Daftar Perintah 'Run' di Windows XP

Forumer pasti tahu apa itu Run. Run adalah menu atau command yang bisa diakses di Start atau menekan tombol Windows + R.
berikut daftar perintahnya:
compmgmt.msc - Computer management
devmgmt.msc - Device manager
diskmgmt.msc - Disk management
dfrg.msc - Disk defrag
eventvwr.msc - Event viewer
fsmgmt.msc - Shared folders
gpedit.msc - Group policies
lusrmgr.msc - Local users and groups
perfmon.msc - Performance monitor
rsop.msc - Resultant set of policies
secpol.msc - Local security settings
services.msc - Various Services
msconfig - System Configuration Utility
regedit - Registry Editor
msinfo32 - System Information
sysedit - System Edit
win.ini - windows loading information(also system.ini)
winver - Shows current version of windows
mailto: - Opens default email client
cmd - Opens command prompt
msconfig - to configurate start up
mspaint - to open ms paint program
calc - to call calculator

semoga bermanfaat  

Dial-Up Dengan Cepat

Beberapa hari yang lalu seorang teman blogger Ramuni bertanya pada kotak komentar kepada saya. Mas Ramuni nanya cara membuka koneksi dial-up dengan cepat dan cara memutuskan koneksi dial-up di komputer. Terus saya berfikir aja untuk buat artikel dengan topik ini aja. Sekalian menjawab pertanyaan itu. Kalau dijawab dikotak komentar bisa panjang tuh! Biar ada bahan postingan juga! he..he..:P

OK, langsung saja saya kasi tutorialnya. Pada dasarnya Windows melakukan koneksi dial-up atau memutuskan koneksi dial-up dengan cara memanggil program yang bernama Rasdial.exe. Program ini berada pada C:WindowsSystem32 (dengan anggapan instalasi windows Anda pada partisi C:). Agar program rasdial.exe itu tahu harus menyambung atau memutuskan koneksi dial-upharus dikasi parameter terlebih dahulu. Parameter yang dikasi juga tidak terlalu susah. Contoh parameternyamelakukan koneksi dial-up seperti ini. Anda bisa menggunakan kotak dialog Run dan mengetik:

rasdial.exe nama-koneksi username password
Pejelasan utnuk parameter koneksi adalah sebagai berikut:
  1. Parameter nama-koneksi
    Nama koneksi disini yang harus Anda masukkan adalah nama koneksi dial-upAnda. Misalnya Flash atau Telkomnet (maaf ya provider lain tidak saya sebutkan! Bukan promosi lho!). Kalau Anda tidak tahu dengan nama koneksi dial-up Anda. Bisa dilihat di Control Panel >> Network Connection. Jangan yang Local Area Connection.
  2. Parameter username
    Yang Anda masukkan pada parameter username ini adalah username dari koneksi dial-up Anda. Misalkan kalau Anda memakai Indosat durasi biasanya usernamenya adalah “indosat@durasi”. Kalau pada koneksi yang lain seperti flash tidak mengharuskan memakai username atau Anda tidak menggunakan uername pada koneksi dial-up Anda, parameter ini bisa dikosongkan.
  3. Parameter password
    Parameter ini hampir sama dengan parameter username, namun yang Anda masukkan adalah password dari koneksi dial-up tersebut. Misalkan seperti pada koneksi dial-up Indosat durasi passwordnya adalah “indosat@durasi” juga.
Dari penjelasan diatas bisa saya berikan contoh untuk membuat koneksi dial-up. Saya anggap Anda menggunakan koneksi dial-up Indosat durasi dengan nama koneksi “Indosatku”. Maka yang Anda ketik di kotak Run adalah “rasdial.exe Indosatku indosat@durasi indosat@durasi” (tanpa tanda kutip).
Sekarang bagaimana memutuskan koneksi dial-up tadi? Caranya hampir sama. Namun Anda tidak perlu lagi memasukkan username dan password. Namun hanya menambahkan parameter /disconnect dibelakang nama koneksi sehingga perintahnya menjadi:
rasdial.exe nama-koneksi /disconnect
Kalau pada koneksi dial-up indosat yang telah saya buat diatas tadi perintahnya menjadi:
rasdial.exe indosatku /disconnect
Sekarang bagaimana melakukan dial-up dengan cepat atau memutuskan koneksi dial-up dengan cepat seperti judul artikel ini? Caranya adalah dengan membuat shortcut untuk kedua perintah tadi pada desktop dan memberikannya shortcut key. Kalau Anda belum tahu cara membuat shortcut key pada sebuah shortcut, berikut langkah-langkahnya:
  1. Yang pertama kita buat adalah shortcut untuk melakukan koneksi dial-up.
  2. Klik kanan pada area kosong di desktop dan pilih New >> Shortcut.
  3. Pada jendela Create Shortcut, ketik perintah seperti diatas tadi. Tapi sesuaikan dengan koneksi dial-up Anda. Misalkan punya saya “rasdial.exe Indosatku indosat@durasi indosat@durasi” (tanpa tanda kutip). Kemudian klik Next.
  4. Pada jendela selanjutnya, berikan nama pada shortcut, misalkan “Dial Indosat” dan klik finish.
Shotcut icon koneksi dial-up telah selesai. Namun iconnya belum begitu menarik atau susah dikenali. Anda bisa mengganti icon dari shortcut tersebut. Cara mengganti icon shortcut bisa Anda baca diartikel saya yang berjudul Icon Shutdown, Reboot dan Log Off pada Desktop.
Sekarang saatnya Anda membuat shortcut key untuk shortcut icon tadi. Fungsinya agar Anda bisa mengakses koneksi dial-up dengan cepat menggunakan tombol keyboard. Caranya sebagai berikut:
  1. Klik kanan shortcut yang telah jadi tadi dan pilih Properties.
  2. Pada jendela icon Properties pilih tab Shortcut.
  3. Kemudian klik pada input shortcut key dan tekan tombol atau tombol kombinasi keyboard yang Anda inginkan. Misalkan Ctrl+Alt+D.
  4. Klik OK untuk menyimpan perubahan dan menutup jendela Icon Properties.
Semuanya telah selesai. Anda telah mempunyai shortcut untuk memulai koneksi dial-up. Sekarang cobalah menekan tombol kombinasi keyboard yang Anda masukkan tadi. Namun, sebelumnya ingatlah untuk mengklik pada area kosong di desktop dan modem telah terkoneksi ke komputer. Apakah shortcut Anda bekerja? Jika tidak, cobalah mendouble klik shortcut tadi. Jika koneksi dial-up dimulai, berarti shortcut key Anda sudah digunakan aplikasi lain. Cobalah menggantinya. Jika tidak juga bekerja, coba perikasa parameter command. Apakah ada yang salah? Jika ya cobalah memperbaikinya atau membuat shortcut baru dengan langkah-langkah diatas.
Nah sekarang Anda tinggal membuat shortcut untuk memutuskan koneksi dial-up. Caranya sama dengan membuat shortcut koneksi dial-up. Namun, ingatkan untuk merubah parameternya yaitu menghilangkan username dan password, kemudian menambahkan parameter “/disconnect”. Contohnya “rasdial.exe indosatku /disconnect” (tanpa tanda kutip). Ingat juga untuk memberikan shortcut key yang berbeda dari shortcut key untuk memulai koneksi dial-up tadi.
Sampai disini tips dan tutorial yang bisa dapat saya berikan. Maaf tanpa gambar sedikitpun. Kalo Anda ingin yang ada screen shotnya, Anda bisa download versi PDF melalui link yang saya berikan di bwah. Buat Anda sekalian, khususnya Mas Ramuni semoga artikel yang berantakan ini bisa membantu. Sebagai catatan tips ini bekerja di Windows XP dan Windows 7. Untuk vista saya belum coba. He.. Kalo yang pake Vista dicoba aja ya! Selamat mencoba!

Cara Mengetahui IP Address (Part 2)


Beberapa waktu yang lalu blog Dunia Komputer ini memposting artikel tentang cara mengetahui IP Address. Pada artikel tersebut kita bisamengetahui ip address komputer, DNS, dan Gateway dari Internet Service Provider kita secara lengkap. Tool yang kita gunakan Command Prompt dengan hanya mengetikkan perintah “ipconfig /all”.
Kali ini, saya mempunyai sebuah tips dan trik lagi untuk mengetahui IP Address komputer kita dan tool yang digunakan masih sama yaitu CMD. Namun yang berbeda adalah perintahnya. Dengan CMD kita akan memanggil fungsi dari aplikasi Netsh.exe. Netsh.exe adalah sebuah aplikasi yang berfungsi untuk mengetahui pengaturan TCP/IP dari komputer kita. Selain itu, Netsh.exe juga bisa kita gunakan untuk mengkonfigurasi TCP/IP dari LAN card kita. Namun pada kesempatan ini yang saya bahas hanya cara mengetahui konfigurasi IP Address, Subnet Mask dan Gateway dari komputer kita. Berikut langkah-langkahnya:
  1. Seperti pada tips komputer terdahulu yang Anda buka pertama adalah command Prompt.
  2. Caranya adalah dengan klik Start >> Run. Ketik CMD dan tekan Enter.
  3. Pada command prompt, ketik “netsh interface ip show config” dan tekan tombol Enter.
  4. Jika, Local Area Network (LAN) Card Anda telah terkonfigurasi atau terhubung ke LAN maka akan muncul hasil seperti dibawah:
Configuration for interface “Local Area Connection”
DHCP enabled: No
IP Address: 192.168.0.10
SubnetMask: 255.255.255.0
Default Gateway: 192.168.0.1
GatewayMetric: 0
InterfaceMetric: 0
Statically Configured DNS Servers: 192.168.0.1
Statically Configured WINS Servers: None
Register with which suffix: Primary Only
Sampai disini semuanya telah selesai. Cukup mudah bukan? Hasil perintah tadi mungkin berbeda pada komputer Anda. Hal ini tergantung dari konfigurasi TCP/IP komputer Anda.
Demikian tips trik windows singkat untuk mengetahui IP Address komputer. Pada postingan berikutnya, blog Dunia Komputer ini akan membahas bagaimana menkonfigurasi TCP/IP dengan menggunakan Netsh.exe tadi. Selamat mencoba.

Cara Mengetahui IP Address

Untuk mengetahui IP address komputer banyak sekali cara yang bisa dilakukan diantaranya dengan menggunakan command prompt, melalui status local area connection atau menggunakan tool pihak ketiga lainnya. Kali ini dunia komputer akan membahas tips trik windows untuk mengetahui IP address komputer dengan cepat dan mudah tanpa menggunakan tool pihak ketiga. Tool windows yang kita gunakan untuk mengetahui IP address adalah command prompt.
Tips trik komputer ini bukan merupakan tips trik baru. Namun karena kebetulan ada teman yang menanyakan jadi saya bahas aja pada artikel kali ini. He..he..
Biar ga terlalu banyak basa basi, langsung aja saya berikan langkah-langkahnya:
  1. Seperti pada kebanyakan tips trik komputer dan windows yang saya posting, pertama yang kita lakukan adalah membuka kotak dialog Run dengan mengklik menu start >> Run.
  2. Kemudian ketik cmd dan tekan Enter untuk membuka command prompt.
  3. Pada jendela command prompt ketik “ipconfig” (tanpa tanda kutip) dan tekan Enter.
  4. Setelah itu akan muncul IP address komputer Anda disertai Subnetmask, Gateway dan DNS server yang Anda gunakan.
Cukup mudah bukan? Namun, jika Anda berada pada suatu jaringan LAN dan Anda menggunakan koneksi internet yang merupakan hasil sharing dari komputer lain, maka Anda hanya akan menerima IP Address, Subnet, DNS Server dan Gateway jaringan lokal. Anda tidak akan bisa mengetahui IP, Subnet, DNS, dan Gateway dari Internet Service Provider (ISP) Anda. Tapi jangan khawatir masih ada cara lain kok. Anda cukup menambahkan parameter lain dari command yang Anda ketik pada CMD yaitu parameter “/all” (tanpa tanda kutip). Jadi perintah lengkapnya adalah “ipconfig /all”.
Demikian tips trik windows singkat untuk mengetahui IP address yang bisa saya berikan semoga membantu. Selamat Mencoba!

Konfigurasi TCP/IP dengan Command Prompt

Pada posting sebelumnya yaitu Mengetahui IP Address (2), saya menjelaskan cara agar bagaimana kita bisamengetahui IP Addres dengan program windows bernama Netsh melaui CMD. Namun tidak hanya untuk mengetahui IP Address, Netsh juga bisa digunakan untukmengkonfigurasi TCP/IP komputer kita. Pada artikel tersebut saya juga berjanji akan memposting artikel tentang konfigurasi TCP/IP dengan Netsh tadi. Kali ini blog Dunia Komputerini akan membahas tips networking tersebut.
OK langsung aja saya kasi tutorialnya. Namun, yang pertama harus dilakukan adalah mengetahui nama koneksi yang akan kita konfigurasi. Hal ini bisa dilakukan dengan:
  1. Buka Control Panel melalui Start >> Run ketik “control panel” dan tekan Enter.
  2. Pada jendela Control Panel, buka Network Connections
  3. Anda juga bisa mengetik “ncpa.cpl” tanpa tanda petik pada kotak dialog Run.
  4. Maka akan terlihat icon-icon network connection yang ada di komputer.
  5. Pilih nama koneksi yang akan di konfigurasi. Dalam hal ini saya anggap namanya “Local Area Connection”.
  6. Jika Anda hanya mempunyai satu koneksi biasanya namanya secara default juga “Local Area Connection”.
Setelah kita mengetahui nama koneksi yang akan kita konfigurasi, kini saatnya kitamengkonfigurasi TCP/IP melalui CMD. Nama koneksi yang akan kita konfigurasi adalah “Local Area Connection” dengan konfigurasi bertipe static yaitu dengan IP Address: 192.168.0.100, Subnet mask: 255.255.255.0, Default Gateway: 192.168.0.1, DNS: 192.168.0.1, dan WINS: 192.168.0.1. Berikut cara mengkonfigurasi TCP/IP dengan Netsh:
  1. Buka Command Prompt dengan klik Start >> Run ketik cmd.
  2. Pada jendela CMD, ketik:
    netsh interface ip set address name=”Local Area Connection” static 192.168.0.100 255.255.255.0 192.168.0.1
    setelah itu tekan enter
  3. Berikutnya, untuk setting DNS statis Anda bisa mengetik:
    netsh interface ip set dns “Local Area Connection” static 192.168.0.1
    kemudian tekan Enter. Dengan asumsi DNS yang kita gunakan adalah 192.168.0.1
  4. Untuk setting WINS statis Anda bisa mengetik:
    netsh interface ip set wins “Local Area Connection” static 192.168.0.1
    kemudian tekan Enter. Dengan asumsi WINS yang kita gunakan adalah 192.168.0.1
Sekarang bagaimana jika ingin mengkonfigurasi TCP/IP secara dinamis melalui CMD? Berikut perintahnya:
  1. Untuk konfigurasi IP Address dinamis, ketik:
    netsh interface ip set address name=”Local Area Connection” dhcp
    kemudian tekan Enter.
  2. Untuk setting DNS dinamis, ketik:
    netsh interface ip set dns “Local Area Connection” dhcp
    dan tekan Enter.
  3. Dan untuk konfigurasi WINS, gunakan perintah ini:
    netsh interface ip set wins “Local Area Connection” dhcp
    selanjutnya tekan Enter.
Dengan mengetikan kode di atas tadi, Anda telah selesai menkonfigurasi IP, Subnet, Gateway, DNS dan Wins lan card dengan nama koneksi “Local Area Connection” baik dengan konfigurasi static atau pun dinamis. Pada artikel berikutnya akan saya bahas bagaiman menyimpan konfigurasi TCP/IP kedalam sebuah file teks. Demikian tutorial singkat Konfigurasi TCP/IP dengan Command Prompt. Selamat mencoba!